Laman

Pengikut

Jumat, 14 Mei 2010

Kisah Nabi Nuh As

Nabi Nuh as (hidup sekitar tahun 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi, sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan, ia tinggal di wilayah Selatan Irak . Namanya disebutkan sebanyak 43 kali, di dalam Al-Quran.

Ia memiliki 4 anak laki-laki, yaitu Kan'an, Sem, Ham, dan Yafet. pada jaman nabi nuh, terjadi banjir besar yang menutupi seluruh bumi; hanya nuh, istrinya, ketiga anaknya, ketiga menantunya dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh, yang selamat dari banjir besar tersebut.

Para ahli sejarah, banyak menyebutkan bahwa ia wafat di Mekkah.

Suyuti menceritakan, bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria, yang artinya “Bersyukur” atau “Selalu Berterima kasih”. dinamakan Nuh, karena dia sering menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Penyembah Tuhan, yang dilupakan).

Sedangkan menurut kisah dari Taurat, nama asli Nuh adalah Nahm, yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah, yang dibangun didaerah Nahm.

Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syits, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anus bin Sit bin Adam. Antara Adam dan Nuh, ada rentang 10 generasi dan selama periode, kurang lebih 1642 tahun.

Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri, bernama Wafilah, sedangkan beberapa sumber mengatakan, istri Nuh adalah Namaha bin Tzila atau Amzurah bin Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kana'an, Yafith, Syam dan Ham.

Nuh adalah Rasul Allah yang pertama, yang diutus di bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya, hanyalah bertaraf Nabi saja , bukan sebagai Rasul, karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.

Dari Ibnu Katsir, bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 sepeninggal Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun, sesudah wafatnya Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama, yang diutus untuk umat manusia. umat nabi nuh dikenal dengan, Banu Rasib.

Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “ Wahai Utusan Allah, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “ Berapa Lama jarak waktu, antara adam dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab, “sepuluh generasi”

Ibnu Abbas menceritakan, Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya, ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun, dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir, ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.

Ibnu Abbas menceritakan, Bahwa Suatu ketika, Nabi Isa menghidupkan Ham, dan bertanya kepada Ham, kenapa rambutnya beruban, Ham menjawab, dia meninggal di saat berusia muda, karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata, bahwa panjang kapal Nuh, adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.

Ibnu Thabari menceritakan, setelah kapal Nabi nuh berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda), disuatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh), karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman, yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama, Suq Thamanin.

Ibnu Abbas kemudian menceritakan, bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya, dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata, ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh, mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut.

Abd al Ghafar menceritakan, kapal nuh berlabuh di bukit Judii, pada hari Ashura.

Ibnu Ishaq mengatakan, bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam, menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith, menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham, Nuih berdoa, agar keturunan Ham, menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.

Ibnu Abbas menceritakan, bahwa keturunan Sam, adalah bangsa kulit putih, yafith adalah bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham adalah bangsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

BAHTERA NUH

Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu, Nuh meminta Allah, supaya menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut, dikatakan bahwa Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman, terhindar dari azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar, dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh untuk membuat bahtera yang kuat, untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap sebagai alat angkutan laut pertama di dunia.

Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judii dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judii tersebut, baik dari para ulama, maupun temuan arkeolog. Ada pendapat yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi, atau tepatnya di bagian selatan Armenia, ada pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut, terletak di wilayah Turkistan, Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab, disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).

Lalu dimana sebenarnya lokasi bukit Judii, yang menjadi tempat berlabuh bahtera Nuh,bukit inilah yang hingga kini masih banyak diperselisihkan orang. Ada yang mengatakan, bahwa bukit tersebut berada di Armenia, ada yang mengatakan di Iraq, ada yang mengatakan di Turki atau juga di daerah Yaman.

Mereka yang mengatakan bahwa bahtera Nuh tersebut berada di Armenia, berdasarkan pada apa yang diberitakan didalam injil, bahwa bahtera itu terdampar di bukit Ararat.

Namun ada juga yang mengatakan, bahwa Ararat bukanlah sebuah bukit, akan tetapi ararat adalah sebuah perbukitan, yang memanjang antara Armenia, Turki dan Iraq bagian utara, sementara bukit Judii adalah salah satu bukit dari perbukitan Ararat itu.

Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar, diperkirakan memiliki luas, 7.546 kaki dengan panjang, 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki. dan masih ada tiga tingkat, di atasnya.

* Tingkat pertama, ditempati binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
* Tingkat kedua, ditempati manusia
* Tingkat ketiga, ditempati burung-burung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar